Bicara kiprah polwan dalam pembentukan citra Polri gampang-gampang susah juga, kita tahu kebanyakan orang awam melihat pekerjaan Polri sangat dekat dengan resiko. Ini sangat bertolak belakang dengan fitrah dasar seorang wanita yang "selalu ingin disayang, dilindungi juga penuh perasaan". mampukah Polwan berperan maksimal dalam kepolisian? ternyata jawabnya sangat mampu. Kenyataan dilapangan justru perbedaan gender ini tidak pernah menjadi hambatan dalam pelaksanaan tugas Kepolisian bahkan saat ini sudah banyak Kepala Kepolisian yang dijabat oleh seorang wanita.
Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh seorang Polisi wanita. Meskipun dalam rekruitment Anggota Polisi, tidak ada perbedaan dalam seleksi namun justru menurut saya Polisi wanita lah yang punya "daya tarik lebih" dibandingkan laki-laki. Ini bukan berarti karena yang menulis laki-laki lo :) . Di era saat ini tindakan Preventif / pencegahan harus menjadi prioritas dibandingkan dengan tindakan Represif atau penegakan Hukum. dengan alasan ini, tindakan Polri yang dulu sangat identik dengan kekerasan serta alat kekuasaan, saat ini sudah berubah dan cenderung ke pemberdayaan potensi masyarakat.
Adanya program Polmas atau pemolisian masyarakat, menjadi bukti bahwa saat ini Polri benar-benar mengedepankan metode tindakan preventif. Dengan menjalin kerjasama yang baik dalam masyarakat, diharapkan masyarakat bisa benar-benar menjadi "polisi bagi dirinya sendiri" yang tentunya akan membantu Polri dalam menciptakan situasi masyarakat yang aman.
Kembali kebahasan awal tentang kiprah Polwan dalam pembentukan citra Polri, menurut saya wanita justru mempunyai peran potensi yang lebih besar dibandingkan polisi laki-laki untuk meraih hati masyarakat ke arah yang lebih postif dalam arti pembentukan citra, karena karakter seperti "mempunyai daya tarik, cenderung bersikap lemah lembut, simpatik, feminim" lebih dipunyai oleh mereka kaum hawa ini.
Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh seorang Polisi wanita. Meskipun dalam rekruitment Anggota Polisi, tidak ada perbedaan dalam seleksi namun justru menurut saya Polisi wanita lah yang punya "daya tarik lebih" dibandingkan laki-laki. Ini bukan berarti karena yang menulis laki-laki lo :) . Di era saat ini tindakan Preventif / pencegahan harus menjadi prioritas dibandingkan dengan tindakan Represif atau penegakan Hukum. dengan alasan ini, tindakan Polri yang dulu sangat identik dengan kekerasan serta alat kekuasaan, saat ini sudah berubah dan cenderung ke pemberdayaan potensi masyarakat.
Adanya program Polmas atau pemolisian masyarakat, menjadi bukti bahwa saat ini Polri benar-benar mengedepankan metode tindakan preventif. Dengan menjalin kerjasama yang baik dalam masyarakat, diharapkan masyarakat bisa benar-benar menjadi "polisi bagi dirinya sendiri" yang tentunya akan membantu Polri dalam menciptakan situasi masyarakat yang aman.
Kembali kebahasan awal tentang kiprah Polwan dalam pembentukan citra Polri, menurut saya wanita justru mempunyai peran potensi yang lebih besar dibandingkan polisi laki-laki untuk meraih hati masyarakat ke arah yang lebih postif dalam arti pembentukan citra, karena karakter seperti "mempunyai daya tarik, cenderung bersikap lemah lembut, simpatik, feminim" lebih dipunyai oleh mereka kaum hawa ini.